Insecure: Fatalnya Mental Ilness Pada Remaja?
“Duh gue ga pede banget nih sama pakaian gue,” “Kayanya gue yang paling jelek ga sih?.” Kedua kalimat ini merupakan sebagian contoh yang menunjukkan bahwa kamu sedang berada dalam tahap insecure loh, Pikers! lalu, makna dari insecure sendiri apa sih?
Insecurity atau yang dikenal dengan insecure merupakan perasaan tidak aman yang dapat terjadi pada setiap orang. Insecurity ini terjadi ketika seseorang merasa malu, bersalah, kekurangan, atau bahkan tidak mampu. Dalam beberapa kasus, perasaan insecure biasanya terjadi saat seseorang merasa tidak aman, dimana hal ini berdampak pada kehidupan seseorang yang cenderung selalu merasa ketakutan dan semakin merasa tidak percaya diri ketika berinteraksi dengan orang lain. Padahal, interaksi sendiri sudah menjadi bagian yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu alasan kuat mengapa seseorang merasa tidak aman atau nyaman sebagian besar disebabkan oleh perasaan mereka yang menilai dirinya terlalu rendah. Ketika seseorang merasa tidak percaya diri misalnya karena warna kulit, tinggi dan berat badan, bentuk wajah tak sesuai dengan keinginan, maka seseorang cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain, sehingga situasi seperti ini dapat membuat remaja mengalami depresi berlebihan yang sangat rentan terhadap timbulnya gangguan jiwa.
Pada umumnya, remaja cenderung merasakan tekanan, khawatir, dan rasa tidak percaya diri berlebihan karena harapan mereka yang tinggi. Perasaan yang terjadi dalam proses pertumbuhan remaja ini dapat menimbulkan dan meningkatkan perasaan insecure dalam hidup mereka, yang tentu saja hal ini berdampak negatif. Rasa insecure berlebihan kerap kali menyebabkan terganggunya kesehatan mental remaja, yang tak jarang mengakibatkan kefatalan yang serius. Kesadaran masyarakat Indonesia yang masih rendah terhadap isu ini mempunyai pengaruh besar bagi faktor fisik dan faktor kejiwaan mayoritas remaja di Indonesia.
Salah satu korban dari rasa insecure ini dapat kita lihat melalui kehidupan penyanyi sekaligus aktris asal Korea Selatan yaitu Choi Jin-ri atau dikenal sebagai Sulli. Sulli adalah artis Korea Selatan yang meninggal dikarenakan bunuh diri pada tahun 2019. Kematian Sulli sangat viral dan menggemparkan para fans di seluruh dunia. Setelah diteliti lebih jauh, penyebab kematian Sulli diyakini disebabkan oleh perasaan insecure Sulli terhadap komentar netizen yang konsisten dimedia sosialnya. Sulli merasa depresi berlebihan dan hal ini sangat berdampak pada kondisi mentalnya. Dari kasus Sulli ini, dapat dilihat dengan jelas bahwa rasa insecure atau rasa ketidakamanan yang berlebihan berpotensi membahayakan nasib seseorang jika tidak ditangani dengan baik.
Hmm.., kira-kira faktor apa saja sih yang dapat menyebabkan insecurity dikalangan remaja?
1. Trauma
Trauma sangat mempengaruhi perilaku remaja. Remaja yang pernah mengalami trauma di masa lampaunya sering kali memiliki reaksi yang lebih intens ketika mereka merasa ada hal yang meningkatkan mereka atas memori masa lampaunya. Hal ini menyebabkan remaja menjadi tidak percaya diri kepada dirinya untuk mencoba lagi hal yang. berhubungan dengan masa lampaunya.
2. Pergaulan
Pergaulan merupakan faktor eksternal yang sangat berpengaruh dalam pribadi remaja. Pergaulan dapat memengaruhi sifat remaja, pegaulan yang baik dapat membuat sifat Remaja tersebut menjadi baik, begitu pula sebaliknya. Pergaulan yang buruk berpotensi memberi efek buruk pada Remaja itu sendiri. Salah satu efek pergaulan buruk adalah kurangnya dukungan terhadap suatu yang baik untuk pribadi mereka. Pergaulan yang buruk akan selalu menuntun pribadi remaja pada hal yang melenceng, dimana hal ini dapat menyebabkan remaja yang baik bisa terbawa arus dan memaksakan diri mereka untuk bergaul yang didasari oleh gengsi, sehingga mereka tidak bisa menjadi diri mereka sendiri.
3. Ekspektasi yang tinggi
Rasa insecure remaja dapat disebabkan oleh ekspektasi mereka yang tinggi, dimana hal ini menyebabkan mereka overthinking dan menjadi depresi. Saat merasakan kondisi ini, remaja akan menyalahkan dirinya sendiri jika ekspektasi mereka tidak sesuai.
4. Komentar negatif
Komentar negatif sangat berpengaruh terhadap sifat remaja. Banyak sekali remaja di Indonesia yang menyakiti dirinya sendiri, dan bahkan banyak melakukan bunuh diri yang dikarenakan oleh komen dan kritikan negatif terhadap dirinya. Hal ini disebabkan oleh kecemburuan, keirian dan rasa dendam terhadap sesama. Efek dari komen negatif ini bisa berupa hilangnya rasa percaya diri, depresi, dan yang lebih buruknya adalah bunuh diri. Banyak sekali Remaja merasa tertekan oleh komen tehadap dirinya, sehingga hal ini mendorong mereka untuk menyakiti dirinya sendiri bahkan bunuh diri.
5. Tidak percaya diri
Tidak percaya diri adalah faktor pemicu insecurity terjadi. Di saat Remaja tidak percaya akan dirinya sendiri, mereka akan membandingkan dirinya kepada orang lain, lalu merendahkan dirinya sendiri. Hal tersebut memicu rasa ketidakamanan pada pribadi remaja karena mereka selalu membatasi diri mereka untuk berekspetasi tinggi.
Beberapa faktor di atas dapat merugikan kesehatan mental bagi remaja, dimana mental illness ini dapat menganggu pikiran dan kejiwaan remaja. Gangguan ini menyebabkan remaja sulit berpikir jernih dalam aktivitasnya sehari-hari. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam isu ini, karena mental illlness merupakan penyakit kejiwaan yang serius dan dapat merenggut nyawa remaja. Orang tua harus dapat menanggapi dengan bijak terhadap anak yang terkena mental illness. Dukungan dan motivasi orang tua sangat penting dalam pemulihan anak yang mengidap mental illness. Selain orang tua, dukungan dan saran dari lingkungan terdekat seperti sahabat, juga penting untuk memulihkan pengidap mental illness. Masukan positif dari kerabat terdekat yang bisa dipercaya dapat membuat seorang penderita mental ilness merasa nyaman untuk bercerita.
Nah Pikers, lalu bagaimana sih cara kita untuk menghadapi rasa insecure?
Dalam mengatasi permasalahan ini, kita harus memiliki keinginan kuat dari dalam diri untuk lepas dan bergerak maju dengan memotiviasi diri sendiri untuk lebih percaya diri. Dengan demikian, kita akan dapat melihat karakter, hal positif yang dapat dilakukan, bahkan kompetensi dalam diri kita yang tak kalah bagusnya dari orang lain. Jika saran dan motivasi orang tua serta lingkungann terdekat belum bisa memberi solusi, maka untuk para PIKers yang merasa mengalami mental illness dapat berkonsultasi ke Psikolog dan Psikiater. Dengan konsultasi, kita akan mendapatkan solusi yang jelas dan tepat lho PIKers! Selain itu, kita juga bisa mengetahui potensi apa saja yang selama ini ada dalam diri kita, sehingga hal ini akan dapat meningkatkan semangat dan rasa percaya diri kita.
Intinya, jangan pernah meremehkan mental illness yah PIKers! Jangan pernah malu untuk meminta bantuan dan sharing kepada sahabat, orang tua, ataupun melakukan konsultasi dengan para psikolog dan psikiater yang nantinya akan membantu kita terbebas dari perasaan insecure.
Salam Genre!
Sumber :
Apriyani, T. (2019, December 23). Insecure Dapat Mengakibatkan Mental Ilness Pada Remaja . Diambil kembali dari Suara.com: https://www.suara.com/yoursay/2019/12/23/113117/insecure-dapat-mengakibatkan-fatalnya-mental-illness-pada-remaja
Kumparan. (2017, October 8). Menjadi Pribadi Yang Percaya Diri Dalam Menghadapi Insecure. Diambil kembali dari Kumparan: https://kumparan.com/winda-dwiastuti/sering-merasa-insecure-sebelum-semakin-merugi-yuk-stop-dari-sekarang/full
Komentar
Posting Komentar