Mengenal Pembulian dan Pencegahannya
ditulis oleh Aufa Syawalina dan Dwi Cahyani Primandani
Hai Genrengers!
Gimana hari raya nya
kemarin? Udah minta maaf sama siapa aja, nih. Semoga doa dan maaf kalian
tersampaikan kepada penerima, ya. Ngomongin tentang minta maaf, nih. Kalian
sadar gak, sih setiap waktu kita pasti melakukan kesalahan atau mengatakan
sesuatu yang menyakiti hati seseorang entah itu sebagai candaan atau tidak. Hal
ini bisa jadi salah satu pembulian yang kalian lakukan, loh. Nah, pada edisi
blog bulan April kali ini, meds akan membahas pencegahan pembulian, supaya
Genrengers semua lebih paham tentang apa itu pembulian dan dapat mencegah kita
menjadi salah satu korbannya atau justru pelakunya, karena tak dapat dipungkiri
lagi, pembulian itu sangat dekat eksistensinya dengan kita. Entah itu kita
sebagai korbannya atau kita sebagai pelakunya. Kita perlu tahu dulu apa itu
pembulian.
Pembulian merupakan tindakan kekerasan yang dilakukan dengan tertuju kepada seseorang yang dianggap lebih lemah darinya. Pembulian terjadi karena pelaku sering menganggap tindakan itu sebagai candaan. Namun sayangnya pelaku tidak merasa bahwasanya tindakan itu dapat menyakiti hati dari korban pembulian. Biasanya candaan yang sering dilontarkan pun berlebihan sehingga korban merasa terganggu dan tidak nyaman. Tindakan seperti ini seharusnya ditindaklanjuti agar pelaku sadar bahwa tindakan yang dilakukan itu tidak baik. Untuk itu korban pun seharusnya berani dalam mengungkapkan pendapatnya dan melawan tindakan yang mengganggu dan dirasa menyakiti hati dan pikirannya.
Perlu Genrengers tau, nih kalau pembulian tidak hanya tentang kekerasan seperti menumpahkan jus atau menjambak rambut yang terjadi di dalam sinetron-sinetron saja, tetapi pembulian dapat berupa ketikan-ketikan jahat di media sosial. Dengan kalian ikut berkomentar buruk tentang seseorang, maka kalian dapat dikatakan sebagai pelaku pembulian. Untuk dapat mengetahuinya, pembulian dapat dikenali berdasarkan bentuknya, yaitu:
1. Pembulian fisik
Pada pembulian ini, pelaku melakukan kejahatan atau tindakan merendahkan kepada pelaku dengan menyakiti fisik dari korban tersebut. Biasanya berupa menjambak, memukul, dan tindakan kekerasan dengan tujuan fisik korbannya lainnya.
2. Pembulian verbal
Dalam pembulian ini, pelaku menyakiti hati korban dengan menggunakan makian, kata-kata kasar penuh umpatan, dan aksi teror. Pembulian jenis ini sukar untuk diprediksi karena hanya sebatas perkataan yang bisa dibuat alasan sebagai candaan.
3. Cyber Bullying
Cyber bullying inilah yang sering ada pada era sekarang, pelaku biasanya melakukan aksinya dengan mengomentari postingan korban dan memaki-maki dengan menggunakan akun samaran sehingga pelaku tidak ketahuan. Pembulian ini sukar untuk dicari pelakunya juga, karena pelaku tidak secara langsung berkomentar jahat kepada korban.
Setelah Genrengers baca jenis-jenis pembulian, pernahkan kalian menjadi korban dari salah satu pembulian tadi? Atau justru kalian pernah menjadi pelakunya? Untuk itu, penting bagi kita untuk lebih memperhatikan sikap kita, jangan menganggap lemah seseorang yang bahkan kalian sendiri belum tahu kekurangannya. Sebaliknya, kita sebagai korban kita perlu tahu tips dalam menyikapi tindakan pencegahan pembulian.
1. Tumbuhkan rasa percaya diri.
Biasanya pembulian itu mengincar seseorang yang memiliki karakteristik tersendiri seperti halnya penampilan fisik yang berbeda. Sehingga dengan adanya penumbuhan rasa percaya diri membuat seseorang menjadi lebih memiliki mindset yang positif dan dalam menghadapi situasi apapun dengan ketenangan.
2. Jangan menunjukan sikap takut dan sedih.
Kegiatan pembulian memang menyakiti perasaan hati dan pikiran. Namun kita harus tegas ketika menghadapi tindakan pembulian. Jangan sampai kita terlena dan tertindas oleh seseorang yang membuli kita. Kita harus berani menegur dan melawan jika merasa tertindas oleh tindakan pembulian. Agar kedepannya kita tidak menjadi korban pembulian selanjutnya.
3. Tunjukan prestasi
Pembulian terjadi karena seseorang biasanya merasa merendahkan atau meremehkan orang lain. Entah itu karena fisiknya atau kemampuan berpikirnya. Sehingga sering dijadikan bahan bercandaan yang berlebihan. Namun dengan adanya prestasi yang kita gapai setidaknya dapat menunjukan bahwasanya kita itu mampu walaupun di tengah perbedaan yang ada dengan keunikan masing-masing individunya.
4. Menjalin pertemanan dengan banyak orang.
Tentunya memiliki teman yang banyak itu sungguh menyenangkan. Ketika ada masalah pun setidaknya teman dapat menjadi seorang pendengar. Apalagi tindakan pembulian yang dirasa bisa membuat mental seseorang menjadi lemah. Dengan menjalin pertemanan kita dapat berkeluh kesah dan akan merasa aman karena ada teman yang nantinya akan membela dan melindungi kita dari pembulian.
5. Laporkan pada pihak berwenang.
Apabila kegiatan pembulian yang dilakukan sangat parah sampai menyakiti fisik dan membuat mental seseorang lemah tak berdaya. Kita harus berani bercerita dan meminta bantuan agar tindakan pembulian dapat diatasi dengan efektif dan tidak terulang kembali.
Dengan adanya tindakan pencegahan pembulian diharapkan para pelaku sadar diri dan tidak melakukan tindakan seperti ini. Karena setiap individu itu memiliki perasaan yang berbeda. Untuk itu jangan membuat dalih bahwa tindakan itu hanya candaan semata. Namun kita harus memikirkan perasaan individu yang kita jadikan bahan candaan. Apalagi setiap individu memiliki keunikan, keahlian, dan karakter yang berbeda. Jangan membuat perbedaan itu menjadi bercandaan tapi perbedaan itu menjadi suatu persatuan dengan keunikan tersendiri yang dapat menjadi sebuah persatuan.
Ada sebuah kata-kata “Instead of teaching kids to learn how to deal with bullies, how about we teach them not to be a bully.” Yang bila diterjemahkan daripada mengajarkan anak-anak dan rekan-rekan bagaimana cara menghadapi perundung, bagaimana kalau kita mengajarkan mereka untuk tidak menjadi perundung. Jadi, tidak satupun dari kita boleh dibuli, walaupun adanya perbedaan, kita berhak memiliki suatu perbedaan, kita bisa memiliki kekurangan karena manusia itu tidak ada yang sempurna. Lebih baik kita bercermin, menilai diri sendiri supaya terhindar menjadi salah satu pelaku pembulian.
Referensi:
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/jenis-jenis-bullying-di-sekolah
Komentar
Posting Komentar