Di Balik Lonjakan Kasus HIV/AIDS: Apa yang Harus Kita Lakukan?

 Ditulis oleh Alvita Nur Nathania Yusidjaya & Hesti Rosita

Hallo Genrengers! Udah bulan November aja nih, kalian gimana kabarnya? Semoga sehat dan bahagia selalu yaa!! Genrengers tau ngga kalau kasus HIV/AIDS di Indonesia mengalami kenaikan?

Meningkatnya jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia khususnya di kalangan remaja ini menjadi hal yang mengkhawatirkan. Perlu diketahui bahwa Human Immunodeficiency Virus (HIV) ini mampu menurunkan imunitas manusia dalam menghadapi benda-benda asing di dalam tubuh yang pada tahap terminal infeksinya dapat menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Remaja menjadi lebih rentan terhadap HIV karena dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial, seperti minimnya akses dan pengetahuan seputar edukasi seksual, keterbatasan penjelasan dari orang tua tentang seksualitas, dan adanya trauma yang didapatkan pada masa lalu, dan disebabkan oleh rasa ingin tahu yang tinggi yang mengakibatkan remaja membuat keputusan yang tidak aman dan memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan tubuhnya.

Masih banyak stigma yang muncul terhadap kasus HIV/AIDS pada remaja yang memiliki dampak yang merugikan. Remaja yang terinfeksi seringkali memperoleh diskriminasi di lingkungan pertemanan, sekolah, bahkan keluarga yang memyebabkan mereka merasa terisolasi dan mengalami tekanan bahkan depresi. Stigma ini juga dapat menghambat penyebaran informasi yang benar tentang HIV/AIDS di kalangan remaja, memperkuat kesalahpahaman yang ada, dan mengurangi efektivitas program pencegahan terhadap HIV/AIDS.

Untuk menghadapi kenaikan kasus HIV/AIDS, pemerintah memiliki peran yang penting. Pemerintah perlu memastikan akses yang merata terhadap layanan kesehatan terutama tes HIV, pengobatan, dan dukungan psikososial bagi penderita. Selain itu, diperlukan kebijakan yang proaktif yang mencakup edukasi kepada publik yang komprehensif untuk menghilangkan stigma, meningkatkan kesadaran terhadap pencegahan HIV, dan menyediakan informasi yang mudah dipahami oleh kelompok rentan seperti remaja. Pemerintah juga harus berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti organisasi masyarakat, lembaga pendidikan, dan sektor swasta untuk menciptakan lingkungan yang inkusi bagi penderita.

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam menghadapi kenaikan kasus HIV/AIDS. Masyarakat dapat berkontribusi dengan cara:

-          Menghindari stigma: Bersikap terbuka dan mendukung individu dengan HIV/AIDS.

-          Edukasi diri sendiri dan orang lain: Membantu menyebarkan informasi yang benar.

-          Mendukung program pencegahan: Berpartisipasi dalam kampanye atau inisiatif pemerintah dan NGO.

-     Tes kesehatan rutin: Menghapus tabu tentang tes HIV dan menjadikannya bagian dari kesehatan preventif.

Inovasi dalam pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS menjadi langkah penting untuk mengurangi laju penyebaran penyakit dan meningkatkan kualitas hidup para penderita. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara:

-    Harm Reduction (2006): Mencegah penularan HIV dari penggunaan jarum suntik bersama.

-    Pencegahan Penularan Seksual (PMTS, 2010): Fokus pada hubungan seksual aman.

-    Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA, 2011): Melindungi bayi dari infeksi HIV

- Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB, 2012): Mengintegrasikan layanan HIV di Puskesmas.

-  Strategic use of ARV (SUFA, 2013): Memanfaatkan ARV secara strategis untuk mencegah dan mengobati HIV.

Untuk pengobatan dapat dilakukan dengan cara:

-  Pengobatan Antiretroviral (ARV) dimulai lebih dini jika CD4 ≤ 350 atau tanpa melihat CD4 pada ODHA dengan kondisi tertentu (stadium AIDS 3/4, ibu hamil, pasien TB/Hepatitis).

- Obat ARV meliputi kombinasi beberapa obat atau obat Fixed Dose Combination (FDC) yang lebih praktis.

        Yuk lebih peduli sama HIV/AIDS! Dengan tahu lebih banyak, kita bisa mencegah penularan dan hilangkan stigma bersama. Mari jadikan lingkungan kita tempat yang aman dan peduli untuk semua.

1.      Referensi:

Sugiyono. (2023). Meningkatnya Kasus HIV dan AID Di Kalangan Remaja. Diakses pada 16 November 2024 dari https://herminahospitals.com/id/articles/meningkatnya-kasus-hiv-dan-aids-dikalangan-remaja.html

Rokom. (2014). SUFA, Inovasi Baru dalam Upaya Pengendalian HIV/AIDS di Indonesia. Diakses pada 16 November 2024 dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20140805/1510520/sufa-inovasi-baru-dalam-upaya-pengendalian-hivaids-di-indonesia/

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS POKOK dan FUNGSI HUMAS PIK-R AKSIOLOGI UNSOED

NGINTIP CIRI-CIRI ANTI-MAINSTREAM GENERASI STRAWBERRY! YUK KENALAN!

Tips & Trik Ngusir Burnout Buat Mahasiswa Super Sibuk!