Ketidaksetaraan Gender dalam Akses Kesehatan Reproduksi
Ditulis oleh Alvita Nur Nathania Yusidjaya & Hesti Rosita
Halo Genrengers pembaca blog! Kalian gimana nih kabarnya? Ngga kerasa kan sebentar lagi udah mau UTS aja nih, semoga tetap semangat yaw! Kalian udah ngga asing lagi kan sama kesetaraan gender? Nah artikel kali ini kita akan membahas mengenai “Menghadapi Ketidaksetaraan Gender dalam Akses Kesehatan Reproduksi”.
Ketidaksetaraan gender dalam akses kesehatan reproduksi telah menjadi salah satu isu yang terus memengaruhi kesejahteraan perempuan dan laki-laki di berbagai wilayah. Isu ketidaksetaraan gender dalam akses layanan kesehatan reproduksi terus menjadi perhatian penting di tengah masyarakat kita. Perbedaan dalam hal akses dan pelayanan kesehatan reproduksi antara perempuan dan laki-laki masih menjadi hambatan yang perlu segera kita atasi. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai tantangan dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencapai kesetaraan dalam hal ini. Terdapat beberapa tantangan yang memengaruhi ketidaksetaraan gender akan akses layanan reproduksi antara lain:
1. Perempuan dan
laki-laki seringkali memiliki pengetahuan yang berbeda mengenai kesehatan
reproduksi, yang dapat memengaruhi keputusan dan akses mereka terhadap layanan
tersebut.
Adanya
ketidaksetaraan gender menyebabkan perempuan memiliki akses terhadap pelayanan
kesehatan lebih rendah dibandingkan laki-laki ketika sedang sakit. Hal ini
dikarenakan seperti jam pelayanan di sarana pelayanan kesehatan yang tidak
sesuai dengan kesibukan ibu rumah tangga dan perempuan yang harus mendapatkan
izin suami untuk berkunjung ke sarana pelayanan kesehatan.
2. Stigma terhadap perempuan yang mencari layanan kesehatan reproduksi dan norma budaya yang menghambat laki-laki untuk terlibat dalam perawatan kesehatan reproduksi juga menjadi masalah yang perlu diatasi.
Stigma terhadap perempuan yang mencari layanan
kesehatan reproduksi masih menjadi masalah yang serius. Stigma ini membuat
perempuan merasa takut, malu, atau terhambat dalam mencari layanan kesehatan
reproduksi. Di sisi yang lain, norma
budaya menghambat keterlibatan laki-laki dalam perawatan kesehatan
reproduksi. Hal ini dikarenakan masih
ada stereotip gender yang memandang bahwa perawatan kesehatan reproduksi hanya
sebagai tanggung jawab perempuan. Padahal, perawatan kesehatan reproduksi ialah
tanggung jawab perempuan dan juga laki-laki.
3. Perbedaan dalam
akses finansial antara perempuan dan laki-laki dapat memengaruhi kemampuan
mereka untuk mengakses layanan kesehatan reproduksi yang berkualitas.
Dapat dilihat bahwa seringkali perempuan mempunyai
pendapatan yang lebih rendah dibandingkan laki-laki, di mana hal ini membuat
perempuan lebih sulit untuk membayar biaya pelayanan kesehatan reproduksi.
Nah kita punya nih, Langkah-Langkah untuk Mengatasi
Ketidaksetaraan Gender dalam Akses Kesehatan Reproduksi:
1. Pendidikan dan
Informasi: Program edukasi yang menyasar kedua jenis kelamin dapat membantu
meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya kesehatan reproduksi dan hak-hak
kesehatan reproduksi.
2. Pemberdayaan
Melalui Partisipasi: Mengajak laki-laki untuk terlibat aktif dalam perawatan
kesehatan reproduksi, termasuk dukungan dalam pengambilan keputusan, dapat
membantu mengatasi stigma dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran
mereka.
3. Akses Finansial
yang Adil: Upaya untuk menyediakan akses finansial yang setara bagi perempuan
dan laki-laki dalam mengakses layanan kesehatan reproduksi adalah langkah yang
penting untuk mencapai kesetaraan gender.
Ketidaksetaraan gender dalam akses layanan kesehatan
reproduksi bukanlah masalah yang dapat diabaikan. Dengan kerja sama antara
individu, masyarakat, dan pemerintah, kita dapat membangun lingkungan yang
lebih inklusif dan adil bagi perempuan dan laki-laki dalam hal akses kesehatan
reproduksi. Semua orang memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan
kesehatan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan mereka, tanpa terkecuali.
Jadi gimana nih? Sehabis membaca artikel ini
Genrengers jadi lebih paham kan dalam menghadapi ketidaksetaraan gender dalam
akses kesehatan reproduksi! Nahh, sekian informasi artikel bulan ini. Tungguin
terus artikel menarik dari kami yaa!! Salam GenRe!
Dapet ilmu baru 🤩🌾🌾
BalasHapus