PENGARUH PROGRAM GENRE TERHADAP KARAKTER REMAJA

Ditulis oleh: Sherly Riany

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk tinggi yang menyebabkan kurangnya wadah dalam upaya peningkatan sumber daya manusia. Menurut Data Sensus Penduduk di Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2010 bahwa jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,6 juta jiwa dengan 27,6% dari jumlah penduduknya adalah remaja umur 10-24 tahun yakni sebanyak 64 juta jiwa. Oleh karena itu, dalam merespon permasalahan tersebut dibentuklah sebuah program yang bernama “Generasi Berencana (GENRE)” sebagai upaya dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas terutama pada kalangan para remaja agar kedepannya mampu memiliki kemampuan yang unggul dan berdaya saing.

Program GenRe dilaksanakan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan remaja itu sendiri dan pendekatan kepada keluarga yang memiliki remaja. Program GenRe juga merupakan strategi pemerintah untuk membina remaja-remaja Indonesia menjadi remaja visioner yang terhindar dari resiko Triad KRR (Seksualitas, HIV/AIDS, Napza). Dalam Program Generasi Berencana, selain remaja diharapkan terbebas dari tiga resiko kesehatan reproduksi remaja juga diharapkan mampu menunda usia pernikahan pertama hingga mencapai usia 21 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria. Dengan adanya Program Generasi Berencana, remaja juga diharapkan mampu merencanakan masa depan dengan baik termasuk bagaimana cara membentuk sebuah keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

Adanya pengelolaan program generasi berencana membantu remaja dalam menemukan jati diri, membentuk mental, menguatkan kepribadian, serta dapat mengenal diri secara total, sehingga remaja menyadari bahwa masa depannya tergantung pada semangat dan kreatifitasnya dalam belajar, dan menyiapkan pribadi yang cerdas, sehat dan bebas narkoba. Dan ini menyentuh seluruh remaja baik yang mengenyam pendidikan disekolah,maupun yang putus sekolah. Mereka diberikan pendidikan tentang hidup yang terencana, sehingga mereka mengutamakan kualitas dirinya untuk masa depannya baik bagi remaja yang duduk disekolah maupun yang ada dimasyarakat.

Daftar Pustaka

Rezky, A. (2021). Penerapan Program Generasi Berencana ( Genre ) Di Kota Palembang Application of Generation Planning Program ( Genre ) in the City Og Palembang. Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 19(3), 12–28.

Siswantara, P., Rachmayanti, R. D., Muthmainnah, M., Bayumi, F. Q. A., & Religia, W. A. (2022). Keterpaparan Program GenRe (Generasi Berencana) dan Perilaku Pacaran Remaja Jawa Timur, Indonesia. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 17(1), 1–6. https://doi.org/10.14710/jpki.17.1.1-6

Yulianti, D. (2017). PROGRAM GENERASI BERENCANA (GenRe) DALAM RANGKA PEMBANGUNAN MANUSIA MENUJU PEMBANGUNAN NASIONAL BERKUALITAS. Jurnal Analisis Sosial Politik, 1(2), 93–108.

Fitriyanti, D., Iswari, R., & Artikel, I. (2020). Sosialisasi Pembinaan Karakter dalam Program Generasi Berencana (GenRe) Melalui Pusat Informasi Konseling Mahasiswa (PIK-MA) Sahabat Kota Pekalongan. Solidarity: Journal of Education, Society and Culture, 9(2), 1014–1025.

Sari, V. I., & Indrawadi, J. (2019). Pembentukan Karakter Remaja Kota Padang Melalui Program Generasi Berencana untuk Menghadapi Bonus Demografi 2030. Journal of Civic Education, 2(4), 283–294. https://doi.org/10.24036/jce.v2i4.254

Penyusun : Shely Riany, Heni Suswanti, Mega Syifa P, Nur Fitriani

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS POKOK dan FUNGSI HUMAS PIK-R AKSIOLOGI UNSOED

  Tugas Pokok dan Fungsi Humas PIK-R Aksiologi Unsoed Ditulis oleh Ardina (Bidang Humas) Hubungan Masyarakat (Humas) atau dalam bahasa Inggris disebut Public Relations adalah salah satu aspek manajemen yang penting dalam sebuah organisasi, baik organisasi komersial (perusahaan) maupun organisasi non-komersial. Keberadaan humas dibutuhkan   sebagai elemen yang ikut menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif. (Anggoro, 2008) dalam (Adhitya, 2018). Penerapan tugas dan fungsi pokok bidang humas dalam unit kegiatan mahasiswa PIK-R Aksiologi umumnya terbagi menjadi 3 aspek yaitu: Informasi, Persuasi dan Komunikasi (Adhitya, 2018). Hal ini diuraikan lebih lanjut sebagai berikut. 1.       Memberikan informasi baik keluar maupun kedalam organisasi. 2.       Mengajak keterlibatan berbagai pihak dalam keberjalanan program kerja dan kegiatan organisasi 3.       Membangun komunikasi dan citra yang baik terkait PIK-R Aksiologi Unsoed di masyarakat luas Ruang lingkup kegiat
Baca selengkapnya

NGINTIP CIRI-CIRI ANTI-MAINSTREAM GENERASI STRAWBERRY! YUK KENALAN!

Gambar
Ditulis oleh Lisa Dwijaya Kusuma & Ridho Ramadhan Wibowo Hallo Genrengers! Gimana nih kabarnya? Semoga kalian baik-baik aja dan tetap setia dengan prinsip ‘be yourself’ yang khas generasi strawberry. Kalian pasti udah nggak asing lagi dengan istilah “Generasi Strawberry”, kan? Yap, generasi ini sering dikenal dengan generasi yang memiliki ide cemerlang serta kreativitas yang tinggi, namun juga dianggap mudah terpengaruh, sensitif, rapuh, serta kurang tangguh menghadapi tekanan dan tantangan. Istilah generasi strawberry berasal dari analogi buah strawberry yang mudah rusak, lembut, dan sensitif terhadap tekanan dari luar. Tapi sebenarnya, apa sih ciri-ciri dari generasi strawberry ini? Dalam blog ini, kita akan ngintip lebih dalam tentang ciri-ciri anti mainstream dari generasi strawberry. Berikut ini ciri-ciri generasi strawberry. Yuk kita kenalan! 1  Kreatif dan Inovatif Generasi strawberry terkenal dengan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis mereka. Generasi in
Baca selengkapnya

Ketidaksetaraan Gender dalam Akses Kesehatan Reproduksi

Gambar
Ditulis oleh Alvita Nur Nathania Yusidjaya & Hesti Rosita   Halo Genrengers pembaca blog! Kalian gimana nih kabarnya? Ngga kerasa kan sebentar lagi udah mau UTS aja nih, semoga tetap semangat yaw! Kalian udah ngga asing lagi kan sama kesetaraan gender? Nah artikel kali ini kita akan membahas mengenai “Menghadapi Ketidaksetaraan Gender dalam Akses Kesehatan Reproduksi”. Ketidaksetaraan gender dalam akses kesehatan reproduksi telah menjadi salah satu isu yang terus memengaruhi kesejahteraan perempuan dan laki-laki di berbagai wilayah. Isu ketidaksetaraan gender dalam akses layanan kesehatan reproduksi terus menjadi perhatian penting di tengah masyarakat kita. Perbedaan dalam hal akses dan pelayanan kesehatan reproduksi antara perempuan dan laki-laki masih menjadi hambatan yang perlu segera kita atasi. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai tantangan dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencapai kesetaraan dalam hal ini. Ter
Baca selengkapnya