PENTINGNYA PENGETAHUAN STUNTING PADA REMAJA

 

Ditulis oleh: Ummu Tasyiah Arsa (Humas)

Kecukupan gizi dan pangan merupakan salah satu faktor penting dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia dan sebagai indikator keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Dalam hal ini, menurut Almatsier (2001), gizi akan berpengaruh langsung terhadap kecerdasan dan produktivitas kerja sumber daya manusia. Namun, hingga saat ini Republik Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia yang prevalensinya masih cukup tinggi yakni stunting.

Data terakhir berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilaksanakan pada tahun 2021 oleh Kementerian Kesehatan menunjukan angka prevalensi stunting di Indonesia saat itu masih pada angka 24,4%. Meskipun angka tersebut turun jika dibandingkan dengan survei sebelumnya pada tahun 2018 (30,8%), pemerintah tetap berupaya untuk menargetkan penurunan prevalensinya yang lebih besar lagi. Untuk hal tersebut, keterlibatan semua pihak dalam menurunkan angka stunting sangat diperlukan, tidak terkecuali para remaja.

Remaja, sebagai salah satu ujung tombak pencegahan dan penanganan stunting harus semaksimal mungkin berperan aktif dalam setiap program pencegahan dan mempunyai pengetahuan yang lebih tentang stunting. Pengetahuan stunting pada remaja diperlukan mengingat mereka adalah calon ibu dan ayah yang akan melahirkan generasi selanjutnya dan agen perubahan, pengetahuan stunting yang cukup setidaknya memastikan mereka mendapatkan informasi asupan gizi seimbang dan menerapkan pola hidup sehat sejak remaja. Selain itu, pengetahuan remaja mengenai stunting pun dapat dimaksimalkan dengan kemampuan edukasi mereka untuk menjadi kader-kader sebaya agar mengajak remaja lainnya secara khusus dan masyarakat luas secara umum untuk mengetahui hal-hal terkait stunting.

Sebagai suatu masalah yang kompleks, dibutuhkan penanganan yang komprehensif dalam masalah stunting ini. Remaja sebagai agen perubahan sudah seharusnya memiliki wawasan mendalam tentang dampak dari stunting untuk memaksimalkan upaya penanganan dan pencegahan stunting agar tercipta sumber daya manusia yang prima dan memiliki tingkat produktivitas yang maksimal. Bersama-sama kita lawan stunting untuk membangun negeri!

 

Referensi:

Humas Dinkes. 2020. Kualitas Remaja Jadi Kunci Cegah Stunting. https://dinkes.bandung.go.id/kesehatan-keluarga-dan-gizi/. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2022.

Kemensetneg RI, Sekretariat Wakil Presiden. "Tahun 2022 Angka Prevalensi Stunting Harus Turun Setidaknya 3%". https://stunting.go.id/tahun-2022-angka-prevalensi-stunting-harus-turun-setidaknya-3/. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2022.

Kemensetneg RI, Sekretariat Wakil Presiden. 2021. Mengatasi Stunting Dari Kaca Mata Remaja. https://stunting.go.id/mengatasi-stunting-dari-kaca-mata-remaja/. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2022.

Rahayu, Atika., Yulidasari, F., Dkk. 2018. STUDY GUIDE - STUNTING DAN UPAYA PENCEGAHANNYA Bagi Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: CV Mine.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS POKOK dan FUNGSI HUMAS PIK-R AKSIOLOGI UNSOED

NGINTIP CIRI-CIRI ANTI-MAINSTREAM GENERASI STRAWBERRY! YUK KENALAN!

Ketidaksetaraan Gender dalam Akses Kesehatan Reproduksi