Pengaruh Pengetahuan Terhadap Sikap Pencegahan Remaja Mengenai Triad KRR (Seksualitas, HIV/Aids, Napza)
Ditulis oleh:
Nur
Shihhah Maulidah dan Lutfinda Dwi Afianti
Dengan
perkembangan teknologi, perilaku remaja telah banyak berubah. Perubahan ini
lebih cenderung negatif. Hal ini dikarenakan keterbatasan informasi dan emosi
yang masih labil, mereka sudah dihadapkan oleh berbagai tuntutan arus
globalisasi, yang dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi, mobilitas
global dan kemudahan akses informasi oleh kaum muda, serta maraknya isu remaja
(Kebebasan Seksual, Narkoba, HIV dan AIDS). Budaya dan karakter pemuda saat ini
bertentangan dengan adat istiadat timur. Belum lagi minimnya informasi untuk
menghadapi problematika remaja yang semakin berkembang, yang menyebabkan
semakin sempitnya cara pandang dan cara berpikir di kalangan remaja
(Syaefuddin, 2010). Ketidaktahuan siswa remaja tentang AIDS, siklus reproduksi
yang sehat dan penyakit menular seksual adalah hasil dari informasi yang salah
dan pergeseran nilai dan perilaku seksual generasi muda menuju seks bebas. Oleh
karena itu, perlu dilakukan perlindungan, pencegahan dan pengendalian perilaku
seksual bebas, penggunaan narkoba, HIV, AIDS, dan lain-lain secara terpusat dan
menyeluruh terhadap kelompok ini. Berbagai bentuk pendidikan kesehatan telah
dilakukan, terutama melalui media elektronik dan media cetak, tetapi juga
secara langsung melalui ceramah atau diskusi (Rahayu, 2011).
Triad KRR adalah
tiga resiko yang dihadapi oleh remaja, yaitu Seksualitas,
HIV/ Helps dan Napza. KRR merupakan kepanjangan dari Kesehatan
Reproduksi Remaja. Seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut hidup
manusia sebagai makhluk seksual, yaitu emosi, perasaan, kepribadian, sikap yang
berkaitan dengan perilaku seksual, hubungan seksual dan orientasi seksual. HIV
adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Infection,
yaitu infection yang melemahkan sistem kekebalan tubuh
manusia. Aids adalah singkatan dari Acquired Immuno
Deficiency Syndrome, yaitu sekumpulan gejala yang timbul akibat melemahnya
sistem kekebalan tubuh karena terinfeksi virus HIV. IMS merupakan
kepanjangan dari infeksi menular seksual yaitu infeksi yang ditularkan melalui
hubungan seksual. NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika,
dan zat adiktif lainnya. kata lain yang sering dipakai adalah Narkoba. Napza
adalah zat-zat kimiawi yang masukkan ke dalam tubuh manusia, baik
secara oral (melalui mulut) dihirup (melalui hidung) dan disuntik. Ketiga
ancaman dasar itu, kini menjadi fenomena yang kerap kita saksikan, dengar dan
baca melalui media melanda para remaja di nusantara. Ketiga masalah dasar itu,
sangat mengancam masa depan remaja, utamanya menyangkut kesehatan
reproduksinya.
Triad KRR merupakan
resiko yang muncul dari perkembangan tentang seksual dan seksualitas dimana
didalamnya termasuk kehamilan yang tidak diinginkan dan pubertas; dari NAPZA
atau narkoba; dari Infeksi menular seksual serta HIV/AIDS. Pengetahuan yang
kurang mengenai pentingnya menghindari resiko triad KRR ini merupakan
pangkal dari merebaknya pengguna narkoba, meningkatnya penderita HIV
dan Aids, serta meningkatnya jumlah kehamilan yang tidak diinginkan,
aborsi, IMS serta perilaku buruk lainnya ini semua dapat menjadi sumber
kejahatan dan kriminalitas di segala lingkungan. Triad KRR ini dapat
berdampak kepada siapa saja dengan usia berapapun, tetapi yang paling
mengkhawatirkan tentu dampak buruk terhadap generasi muda yang notabene
merupakan asset dan penerus bangsa.
Saat ini Narkoba,
kehamilan tidak diinginkan, aborsi, HIV dan Aids, sepertinya sudah bukan
hal yang menakutkan dan tabu lagi bagi sebagian masyarakat, mereka banyak yang
beranggapan bahwa itu adalah hal yang biasa, kondisi ini tentu sangat
mengkhawatirkan, meskipun program- program untuk mengatasi dan menanggulangi
masalah ini sudah cukup banyak, namun kepedulian masyarakat sepertinya belum
signifikan. dan kondisi seperti ini bahkan sudah menjadi issu nasional, dan
menjadi issu global.
Penyebab utama masalah
kesehatan reproduksi remaja atau Set of three KRR di antaranya adalah
kurangnya pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi dan dukungan orang
tua, teman sebaya, dan sekolah. Tidak tersedianya informasi yang akurat dan
benar mengenai kesehatan reproduksi akan membuat remaja melakukan eksplorasi
sendiri.
Budaya
memainkan peran penting dalam pembentukan perilaku pencegahan HIV, karena
budaya di mana remaja tinggal dan tumbuh memiliki dampak yang signifikan
terhadap perilaku seseorang. Faktor penguat disini antara lain sikap dan
perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, perilaku petugas kesehatan, dan
peraturan pemerintah pusat serta daerah. Karena lingkup remaja sendiri adalah
sekolah, maka penguat utama bagi remaja adalah guru/guru sekolah tersebut dan
peraturan yang dibuat dan diterapkan di lingkungan sekolah.
Pengaruh
pengetahuan terhadap sikap pencegahan TRIAD KRR pada remaja. Pengetahuan perlu
disosialisasikan kepada remaja untuk mengurangi angka pernikahan dini,
kehamilan berbahaya, penularan penyakit menular seksual dan penyalahgunaan narkoba.
Piaget dan Suparno berpendapat bahwa orang atau lingkungan sosial lainnya
berdampak pada pembentukan pengetahuan karena mereka merangsang, mengkritik,
dan menantang, membuat proses pembentukan pengetahuan menjadi lebih lancar.
Lingkungan yang mendukung untuk memperoleh informasi dapat mempengaruhi seseorang
untuk meningkatkan pengetahuannya. Pengetahuan dan sikap yang baik akan
mempengaruhi sikap dan perilaku dalam seks pranikah. Pengetahuan dan sikap
merupakan faktor predisposisi yang terdapat dalam diri seseorang guna mendorong
untuk bertindak positif dan negatif.
Menurut
teori sikap, diketahui bahwa sikap setiap orang dapat dipengaruhi oleh tiga
komponen: kognitif, efektif, dan konatif. Jika sikap individu atau responden
tidak sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki, hal tersebut dapat disebabkan
oleh faktor lain. Sikap tidak hanya disebabkan oleh situasi yang dialami,
tetapi juga terkait dengan pengalaman pribadi, Pengaruh orang-orang di sekitar
yang dianggap penting, dan situasi emosional yang dialami dalam harapan saat
ini dan masa depan
Pengetahuan dan
sikap pencegahan yang saling terkait ini dapat menjadi data dasar untuk
memahami bagaimana remaja mengekspresikan sikapnya tentang kesehatan reproduksi
dan seksualitas, terutama terkait dengan TRIAD KRR, dan dapat menjadi contoh
pelaksanaan program pendidikan kesehatan remaja.
DAFTAR
PUSTAKA
BKKBN. (2007). Kurikulum Dan Modul
Pelatihan Pemberian Informasi Kesehatan Reproduksi
Remaja Oleh Peer Educator. Jakarta: Direktorat
Remaja Dan Perlindungan Hak-Hak
Reproduksi.
https://sultengraya.com/read/75203/katakan-tidak-pada-triad-krr/
Nugraha, C. T. H.,
Budhi, N. G. M. A. A., & Sari, Y. (2021). Hubungan Pengetahuan Terhadap
Sikap Pencegahan TRIAD KRR Pada Remaja Komunitas Penyanyi Jalanan (KPJ) Di
Kabupaten Serang Tahun 2021. Journal of Issues in Midwifery, 5(3),
129-139.
Rahayu & Verawaty. (2011). Merawat dan Menjaga
Kesehatan Seksual Pria. Bandung: Grafindo Media Pratama
Syaefuddin, dkk. (2010). Panduan Pengelolaan Pusat
Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK Mahasiswa). Jakarta: Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional
Komentar
Posting Komentar