Keluarga Berencana
Keluarga Berencana
Hai Pikkers!
Kali ini kita bakal bahas program yang punya moto “Dua Anak
Lebih Baik”.
Yap! Kita bakal bahas program Keluarga Berencana (KB). Pasti
udah pada tau kan? Buat lebih lengkapnya, yuk kita bahas di blog kali ini.
Keluarga Berencana atau lebih dikenal dengan KB merupakan
program berskala nasional yang bertujuan untuk menekan angka kelahiran dan
pertambahan penduduk di suatu negara. Keluarga Berencana merupakan program yang
diatur dalam UU Nomor 10 Tahun 1992 yang dalam pelaksanaanya dijalankan dan
diawasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Brencana Nasional (BKKBN). Wujud
dari program ini yaitu penggunaan alat kontrasepsi untuk menunda serta mencegah
kehamilan.
Tujuan dari program Keluarga Berencana yaitu:
- Membentuk
keluarga kecil sejahtera, sesuai dengan keadaaan ekonomi keluarga tersebut
- Mencangangkan
keluarga kecil dengan cukup dua anak
- Mencegah
terjadinya pernikahan usia dini
- Menekan
angka kematian ibu dan bayi akibat usia hamil di usia yang terlalu muda
atau terlalu tua atau akibat dari penyakit sistem reproduksi
- Menekan jumlah penduduk serta
menyeimbangkan jumlah kebutuhan dengan jumlah penduduk di Indonesia
Manfaat program Keluarga Berencana
Program ini memiliki beberapa
manfaat yang penting untuk diterapkan dalam setiap keluarga. Tidak hanya ibu
yang merasakan manfaat program ini, suami dan anak juga dapat merasakan manfaat
dari program KB ini. Beberapa manfaat dari program KB yaitu:
- Mencegah
kehamilan yang tidak diinginkan
Di Indonesia terdapat sekitar 20 persen insiden keahamilan yang
tidak direncanakan atau tidak diinginkan dari jumlah total kehamilan yang
tercatat pada populasi pasangan menikah. Hal ini berarti menunjuukan bahwa
akses informasi dan pengetahuan terkait kontrasepsi masih tergolong rendah.
Kehamilan yang tidak direncanakan bisa terjadi pada wanita yang belum atau
sudah pernah hamil, namun sedang tidak ingin memiliki anak. Ada berbagai resiko
komplikasi kesehatan yang mungkin dapat terjadi pada ibu atau bayi akibat
kehamilan yang tidak diinginkan. Kehamilan yang tidak diinginkan dapat
meningkatka resiko bayi lahir prematur, berat rendah (BBLR), hingga cacat.
Sedangkan pada ibu dapat menyebabkan risiko depresi saat hamil dan setelah
melahirkan, serta komplikasi melahirkan,
- Mengurangi
risiko aborsi
Berdasarkan hukum Indonesia, aborsi merupakan tindakan ilegal
dengan beberapa pengecualian tertentu. Kehamilan di luar rencana akibat tidak
menjalani program KB memiliki risiko untuk meningkatkan angka aborsi yang dapat
berakibat fatal. Oleh karena itu, tindakan aborsi hanya boleh dilakukan di
bawah pengawasan tim dokter dengan dasar alasan medis yang kuat.
- Menurunkan
angka kematian ibu
Salah satu manfaat program KB yaitu menurunkan angka kematian ibu
akibat komplikasi kehamilan dan persalinan. Sebagaian besar komplikasi
kehamilan dan persalinan ditunjukan oleh kelompok perempuan yang menikah di
usia dini, hal ini dikarenakan tubuh anak perempuan yang belum “matang” secara
fisik maupun biologis. Selain perempuan usia dini, risiko komplikasi kehamilan
dan persalinan juga dapat terjadi karena sering hamil dengan jarak yang
berdekatan. Dengan mengikuti program KB dapat mengurangi risiko kematian akibat
komplikasi kehamilan dan persalinan karena program ini juga menyediakan akses
layanan untuk merencanakan waktu, jumlah, dan jarak kehamilan bagi setiap
pasangan.
- Mengurangi
angka kematian bayi
Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang berusia sangat muda memiliki
risiko kematian dini lebih tinggi daripada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang
berusia lebih tua. Hal ini terjadi karena janin bersaing untuk mendapatkan
asupan gizi dengan tubuh ibunya karena sama-sama dalam tahap perkembangan. Bayi
yang tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan darah bernutrisi akan
terhambat atau bahkan janin gagal berkembang dalam kandungan.
- Membantu
mencegah HIV/AIDS
Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi yang umum dan paling mudah ditemukan. Selain untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, kondom juga bermanfaat untuk mencegah penularan HIV/AIDS. Pada wanita, alat kontrasepsi dapat mengurangi risiko penyebaran virus HIV dari ibu yang terinfeksi kepada bayi.
- Mencegah
penyakit menular seksual
Selain HIV/AIDS, penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom dalam
program keluarga berencana juga dapat mengurangi risiko penularan penyakit
menular seksual. Penyakit seperti sifilis, gonore, atau HPV dapat menular
melalui hubungan seksual. Selain itu, penyakit ini juga berbahaya bagi janin.
Ibu yang terinfeksi HPV dapat menularkan penyakit tersebut pada bayinya dan
mengakibatkan komplikasi serius. Dengan adanya program KB diharapkan dapat
mengurangi risiko penyakit ini.
- Menjaga
kesehatan mental keluarga
Kehamilan yang tidak diinginkan dapat berpotensi merampas hak anak
untuk tumbuh secara maksimal dari segala aspek, baik tumbuh kembang secara
biologis, sosial, ataupun pendidikan. Setiap anak berhak untuk mendapatkan
kasih sayang yang tulus dari orang tuanya. Jadi, kehadiran buah hati perlu
dipersiapkan secara matang. Di sisi lain, wanita juga rentan mengalami depresi
saat hamil dan setelah melahirkan, apalagi jika kehamilan pada usia yang telalu
dini atau pada pasangan yang belum siap memiliki anak. Pria juga dapat
mengalami depresi selama istrinya hamil atau melahirkan karena belum siap
secara fisik, finansial ataupun mental untuk menjadi seorang ayah. Melalui
program Keluarga Berencana setiap keluarga dapat merencanakan waktu yang tepat
untuk memiliki anak sehingga dapat mempersiapkan kehamilan secara fisik, mental
dan finansial.
DAFTAR PUSTAKA
Swari, Risky Candra. 2021. Sebenarnya,
Program Keluarga Berencana Itu Apa, Sih? https://hellosehat.com/seks/kontrasepsi/program-keluarga-berencana-kb/. Diakses pada tanggal
20 Desember 2021.
Wahhab. 2021. Kenali Tujuan dan Manfaat Program Keluarga
Berencana. Kenali Tujuan dan Manfaat Program Keluarga Berencana –
DPPKBPMD Bantul (bantulkab.go.id). Diakses pada tanggal 20 Desember 2021.
Komentar
Posting Komentar