Pengaruh Sosial Media terhadap Kesehatan Mental
Pengaruh Sosial Media terhadap Kesehatan Mental
Kesehatan
mental. Pasti udah ngga pada asing kan sama kata kesehatan mental ? Kesehatan
mental menjadi topik yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan. Pandemi covid-19
yang mengharuskan beraktivitas dari rumah menjadikan kesehatan mental menjadi
issu yang banyak diperhatikan, terlebih penggunaan sosial media yang
akhir-akhir ini menjadi semakin meningkat dan tidak bisa dipisahkan dari setiap
orang. Lalu apa hubungan kesehatan mental dengan penggunaan sosial media ?
Sosial
media merupakan sebuah media yang digunakan untuk mendukung inetraksi sosial antar manusia yang
dilakukan secara online tanpa dibatasi ruang dan waktu. Sosial media
akhir-akhir ini menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas
kehidupan sehari-hari. Sosial media telah menjadi ruang dimana orang-orang
membangun dan membentuk hubungan, mengekspresikan diri, belajar mengenai dunia
sekitar dan bertukar informasi. Sosial media memang bisa menjadi wadah bagi
banyak orang untuk terhubung dengan dunia luar, mengembangkan keterampilan
komunikasi, serta berbagi pemikiran atau ide. Namun, di sisi lain sosial media juga
membawa dampak negatif bagi kesehatan mental. Media sosial dapat menyebabkan
seseorang menjadi kecanduaan yang menjadikan seseorang menjadi tidak bisa lepas
dari gadget. Kecanduan ini dapat
berakibat buruk bagi kesehatan mental. Menurut National Institute of Mental
Health penggunaan sosial media dapat meningkatkan resiko gangguan mental
terutama pada remaja dengan usia 18-25 tahun. Kesehatan mental adalah tingkat
kesejahteraan psikologis atau ketidakadaan gangguan jiwa.
Berikut
merupakan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan yang kerapkali
muncul akibat pengaruh dari penggunaan sosial media :
1. 1. Tidak percaya diri
Unggahan
foto atau video yang ditampilkan di sosial media yang menampilkan kehidupan
pribadi orang lain seringkali memicu perasaan tidak percaya diri yang kemudian membuat
seseorang mulai membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan mulai
menganggap jika diri sendiri tidak lebih baik dari orang lain. Keadaan seperti
ini dapat menimbulkan penyakit yang berhubungan dengan mental.
2. 2. Stres
Ketika
seseorang mengalami tekanan yang berat, baik secara emosional maupun mental
dapat menyebabkan orang tersebut mengalami stres. Penggunaan sosial media yang
terlalu sering dapat membuat seseorang menjauhi kebahagiannya. Hal ini terjadi
karena sosial media memberikan seseorang efek tidak puas terhadap kehidupan
nyata yang sedang dijalani oleh seseorang karena semakin kesini sosial media
seakan digunakan untuk ajang pamer. Sehingga penggunaan sosial media sering
kali membuat seseorang membandingkan kehidupannya dengan kehidupan orang lain.
3. 3. Iri hati
Kebahagiaan
yang sering kali diperlihatkan di sosial media dapat menimbulkan iri hati dan
rasa rendah diri bagi seseorang. Kebahagiaan yang kerapkali diunggah melalui
sosial media dapat membuat seseorang menjadi iri hati dan mulai membandingkan
kehidupannya dengan orang lain sehingga sering kali menjadi tidak bersyukur
atau bahkan akan membuat seseorang menjadi tidak mencintai dirinya sendiri karena
tidak bisa seperti orang lain.
Penggunaan
sosial media harus diimbangi dengan kebijaksanaan dan kecerdasaan. Sosial media
yang dapat membawa pengaruh negatif dan seringkali menampilkan hal-hal yang
tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya membuat kita harus lebih bijak dalam
menggunakan sosial media dan memilih informasi yang ditampilkan di sosial
media. Dengan menggunakan sosial media secara bijak dan memilah apa saja yang
dibutuhkan akan membuat penggunaan sosial media lebih bermanfaat dan dapat
terhindar dari hal-hal yang dapat membawa pengaruh buruk bagi kesehatan mental.
Berikut merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk mengatasi kecanduan terhadap sosial media :
a. 1. Offline sejenak dari sosial media
Memperbanyak
sosialisasi di kehidupan nyata dengan keluarga atau teman dapat mengalihkan
penggunaan sosial media sehingga kita bisa rehat sejenak dari sosial media.
b. 2. Buat batasan yang tegas untuk penggunaan
sosial media.
Membuat
batasan untuk penggunaan sosial media sangat membantu untuk mengatasi
kecanduaan terhadap sosial media. Pembatasan terhadap penggunaan sosial media
dapat dilakukan dengan menggunakan alarm atau stopwacth untuk mengontrol
penggunaan sosial media, misalnya kita membatasi penggunaan sosial media hanya
30 menit atau 60 menit sehari.
c. 3. Cari kegiatan yang lebih bermanfaat.
Dengan
melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat seperti menghabiskan waktu dengan
olahraga atau berkumpul dengan keluarga dan teman akan membatasi penggunaan
sosial media. Dengan menacari kegiatan yang hal baru dan melakukannya juga kan
membuat kita menjadi menemukan hal baru yang akan bermanfaat untuk diri
sendiri.
d. 4. Matikan notifikasi
Mematikan
notifikasi juga akan sangat membantu dalam mengurangi kecanduaan terhadap
sosial media. Dengan mematikan nontifikasi menjadikan seseorang tidak terus
terpaku pada sosial media dan akan lebih fokus dengan apa yang sedang
dikerjakan.
DAFTAR
PUSTAKA :
Jannah,
Salsabilla. 2020. Pengaruh Penggunaan Sosial Media Pda Remaja Terhadap
Kesehatan Mental. 26 Juni 2021. https://yoursay.suara.com/news/2020/09/03/121130/pengaruh-penggunaan-media-sosial-pada-remaja-terhadap-kesehatan-mental
Komentar
Posting Komentar