Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

TOXIC FAMILY: KETIKA SIKAP “BERACUN” DATANG DARI ANGGOTA KELUARGA

oleh: Shelly Ayu Safitri “Harta yang paling berharga adalah keluarga” begitulah lirik lagu Harta Berharga yang  dinyanyikan Bunga Citra Lestari. Dari liriknya tentu kita tau betapa berharganya sebuah  keluarga. Tetapi, selain percintaan dan pertemanan, toxic relationship juga dapat terjadi dalam hubungan orang tua dengan anak. Lho kok bisa sih? Kira-kira seperti apa toxic relationship  dalam keluarga?  Keluarga harmonis nan suportif antar-anggotanya tentu menjadi idaman banyak orang.  Namun, kenyataannya tidak semua orang beruntung dan merasakan itu semua. Situasi keluarga  yang anggota keluarganya malah menghambat perkembangan dirinya dikenal sebagai  dysfunctional atau toxic family. Sikap-sikap beracun dari anggota keluarga dapat ditemukan  dalam relasi suami dan istri, orang tua dan anak, maupun antar-saudara kandung dan kerabat.  Istilah toxic memang terdengar kasar, apalagi menggambarkan hubungan orang tua dengan anak. Namun, hal ini tidak boleh dianggap sepele lho

Penyebab Biologis dan Lingkungan dari Autisme

Gambar
Bayangkan suatu hari kamu berjalan ke toko. Di toko, ada seseorang yang terlihat sangat aneh bagimu. Ia memiliki wajah bagian atas yang lebih luas, termasuk mata yang lebih luas, dengan daerah tengah yang lebih pendek pada wajah, termasuk pipi dan hidung serta mulut dan philtrum yang lebih luas. Dia terlihat berusia sekitar tujuh tahun. Kamu mungkin bertanya-tanya apa yang salah tentang dirinya. Apakah Kamu tahu apa yang terjadi padanya dan apa yang ia miliki? Dia menderita autisme. Autisme adalah cacat seumur hidup dan perkembangan yang memengaruhi cara seseorang berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain, dan bagaimana mereka mengalami dunia di sekitar mereka. Gejala umumnya termasuk kesulitan dalam komunikasi, kesulitan dengan interaksi sosial, minat obsesif dan perilaku berulang. Autisme dapat terjadi pada seseorang yang disebabkan oleh beberapa alasan biologis dan lingkungan. Salah satu alasan biologis yang menyebabkan autisme adalah fungsi oksitosin yang rusak. Ini dik